Dapat mengusik kamu saat jalankan beribadah puasa
Berpuasa sepanjang bulan Ramadan wajib dilaksanakan oleh semua umat Islam. Selainnya memperoleh pahala, berpuasa bisa memberikan faedah untuk kesehatan, seperti bersihkan badan dari racun dan lain-lain.
Tetapi, di saat yang bersama, puasa Ramadan bisa mengakibatkan beberapa permasalahan kesehatan dalam tubuh. Apa beberapa permasalahan kesehatan yang kerap dirasakan waktu berpuasa? Kenali secara lengkap di sini!
sebelum lanjut ke artikel kami ingin merekomendasikan situs gaming online yang aman dan terpercaya yaitu Aladdin138, situs ini adalah situs gaming yang memberikan banyak keuntungan untuk para pemainnya, antara lain adalah bonus, contoh bonusnya adalah bonus rebate, bonus referal, dan lain sebagainya, jadi kenapa kalian tidak mencobanya sekarang dan ikut serta dalam keseruannya
1. Dehidrasi
Sepanjang berpuasa, badan kerap kali alami dehidrasi. Karena, badan akan kekurangan banyak cairan karena tidak terima konsumsi air sepanjang belasan jam.
Maka dari itu, sangat penting untuk memerhatikan konsumsi cairan yang cukup sepanjang berpuasa. Dikutip Egypt Today, minumlah air putih minimum 8 gelas saat sahur dan buka puasa karena badan kamu perlu terhidrasi saat sebelum berpuasa.
Disamping itu, jauhi makanan yang memiliki kandungan garam karenanya salah satunya factor kamu alami dehidrasi sepanjang berpuasa.
2. Asam lambung bertambah
Kenaikan asam lambung sebagai salah satunya permasalahan kesehatan yang kerap dirasakan waktu berpuasa. Ini muncul karena perut tidak terima makanan untuk diolah oleh lambung, hingga produksi asam lambung akan bertambah.
Disamping itu, skema makan yang berbeda sepanjang berpuasa menjadi factor pemicu asam lambung naik dalam tubuh.
3. Sakit di kepala
Sakit di kepala sebagai permasalahan kesehatan yang umum terjadi waktu berpuasa, khususnya saat awal mula berpuasa. Dikutip Verywell Health, pemicu sakit di kepala saat puasa ialah karena hipoglikemia atau kandungan gula darah yang lebih rendah dan dehidrasi atau depresi waktu berpuasa.
Tetapi, harus dipahami jika skema makan yang kurang sehat dan mempunyai jam jam tidur atau istirahat yang kurang bisa mengakibatkan kamu alami sakit di kepala saat puasa.
4. Sakit kerongkongan
Masih beberapa orang yang konsumsi gorengan atau minuman dingin yang terlampau manis waktu buka puasa. Tetapi, sebetulnya minuman dan makanan itu bisa mengakibatkan sakit kerongkongan.
Kekurangnya cairan dalam tubuh dan minimnya konsumsi makanan sehat yang kaya gizi bisa juga mengakibatkan sakit kerongkongan waktu berpuasa.
5. Sembelit
Sembelit atau sulit bab memang bisa terjadi waktu berpuasa. Ini muncul karena badan kamu kekurangan cairan dan kurang makan makanan yang memiliki serat saat sahur dan buka puasa.
Disamping itu, peralihan skema makan sepanjang berpuasa bisa mempengaruhi performa mekanisme pencernaan, membuat terusik. Hal itu bisa mengakibatkan resiko sembelit semakin tinggi.
Walau berpuasa mempunyai faedah kesehatan untuk badan, tapi benar ada beberapa permasalahan kesehatan yang dirasakan oleh sebagian orang. Pastikan, menjaga selalu skema makan masih tetap sehat dan penuhi konsumsi cairan dan gizi yang diperlukan oleh badan.
5 Panduan Puasa untuk Orang dengan Tidak berhasil Ginjal
Diharap pasien gagal ginjal dapat terus sehat sepanjang puasa
Puasa sebagai salah satunya beribadah yang sudah dilakukan umat Islam di penjuru dunia. Tetapi, untuk orang dengan gagal ginjal, puasa menjadi rintangan besar karena mereka perlu memerhatikan kesehatan ginjal mereka lebih ketat.
Karena itu, penting untuk mereka untuk mempertahankan kesehatan secara baik sepanjang masa puasa Ramadan. Berikut panduan supaya orang dengan gagal ginjal masih tetap dapat berpuasa secara aman.
1. Diskusi sama dokter saat sebelum berpuasa
Sesaat akan puasa, pasien gagal ginjal perlu pertimbangkan kesehatan mereka lebih berhati-hati. Walau puasa sebagai sisi dari kewajiban untuk umat Islam, tapi penting untuk diskusi lebih dahulu sama dokter yang menjaga.
Dikutip HuffPost, pasien gagal ginjal perlu pahami resiko dan faedah puasa. Maka dari itu, penting untuk diskusi sama dokter saat sebelum berpuasa.
Dokter dapat memberikan saran dan anjuran klinis yang sesuai keadaan masing-masing pasien. Banyak pasien dengan keadaan tertentu tidak dianjurkan berpuasa dalam periode waktu yang lama, dan beberapa yang lain dibolehkan tetapi dengan catatan tertentu.
Maka diskusi sama dokter saat sebelum mengawali puasa bisa menolong pasien gagal ginjal untuk menghindar dari resiko yang tidak diharapkan dan mempertahankan kesehatan mereka sepanjang bulan Ramadan.
2. Tentukan makanan sehat
Makanan yang dimakan sepanjang masa puasa bisa mempunyai imbas besar pada kesehatan ginjal pasien gagal ginjal . Maka, penting untuk pilih makanan yang sehat dan imbang.
Menurut pakar seperti mencuplik situs Kidney Peduli UK, orang dengan gagal ginjal direferensikan untuk pilih makanan yang lebih rendah garam dan rendah protein. Makanan yang memiliki kandungan banyak garam dan protein bisa jadi memperburuk keadaan pasien gagal ginjal. Sebagai tukarnya, tentukan makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayur, dan beberapa bijian untuk mempertahankan kesehatan pencernaan.
Disamping itu, laporan bertema “The Kidney and Ramadan Fasting” dalam Iranian Journal of Kidney Diseases tahun 2012 merekomendasikan untuk batasi mengonsumsi makanan manis dan berlemak, karena bisa memacu masalah metabolisme dan mengakibatkan kenaikan berat tubuh.
Dengan pilih makanan yang sehat dan imbang, pasien gagal ginjal bisa mempertahankan kesehatan mereka sepanjang masa puasa.
3. Minum cukup air
Saat puasa, badan bisa alami dehidrasi karena kekurangan cairan. Ini bisa jadi memperburuk keadaan ginjal pasien gagal ginjal yang rawan pada dehidrasi. Maka dari itu, penting untuk pastikan jika badan memperoleh cukup air sepanjang masa puasa.
Dikutip National Kidney Foundation, beberapa pakar mereferensikan supaya orang dengan gagal ginjal minum minimal delapan gelas air tiap hari sepanjang puasa.
Selainnya air, pasien gagal ginjal bisa mendapat cairan dari makanan yang memiliki kandungan banyak air seperti buah-buahan, sayur, atau sup. Dengan pastikan konsumsi cairan yang cukup, pasien gagal ginjal bisa mempertahankan kesehatan ginjal dan badan keseluruhannya.
4. Tidak boleh melewati obat
Orang dengan gagal ginjal yang puasa Ramadan harus tetap meminum obat dengan teratur. Ini ditegaskan oleh Dr. Ali Al Harbi, pakar nefrologi asal Arab Saudi. Dia menerangkan jika beberapa obat yang diresepkan dokter mayoritas harus diminum saat sebelum atau sesudah makan.
Tetapi, sepanjang bulan puasa, agenda makan berbeda dan kemungkinan susah untuk pastikan jika obat diminum di saat yang akurat. Al Harbi merekomendasikan supaya pasien diskusi sama dokter mereka untuk sesuaikan agenda pemakaian obat sepanjang puasa Ramadan.
Dilarang mengganti jumlah atau hentikan konsumsi obat tanpa diskusi lebih dulu sama dokter, karena ini bisa jadi memperburuk keadaan kesehatan pasien.
5. Istirahat cukup
Istirahat cukup penting untuk mempertahankan kesehatan badan, khususnya untuk orang dengan gagal ginjal. Keadaan gagal ginjal bisa mengakibatkan kecapekan dan pengurangan energi yang terlalu berlebih, hingga beristirahat cukup jadi hal penting.
Disamping itu, beristirahat cukup bisa menolong kurangi depresi dalam tubuh dan percepat proses rekondisi.
Menurut sebuah study dalam jurnal BMC Nephrology tahun 2020, kekurangan tidur dapat jadi memperburuk kesehatan ginjal pasien gagal ginjal . Maka, pastikan untuk memperoleh waktu tidur yang memadai dan berkualitas sepanjang bulan puasa beberapa hari yang lain.
Mempertahankan kesehatan sepanjang puasa Ramadan menjadi rintangan untuk orang dengan gagal ginjal. Tetapi, bukan argumen tidak untuk menjalankan beribadah ini.
Dengan panduan di atas, diharap pasien gagal ginjal dapat terus sehat sepanjang berpuasa. Tetapi, tiap pribadi punyai keperluan kesehatan yang berbeda, hingga diskusi sama dokter atau pakar nutrisi benar-benar disarankan. Selamat jalankan beribadah puasa untuk yang menjalankannya.